Senin, 23 Mei 2016

Gitaris Guns N' Roses Ungkap Alasan Axl Rose Tertutup Pada Media


Liputan6.com, Los Angeles Axl Rose sering disebut sebagai salah satu rockstar paling misterius di dunia. Ia sering enggan melakukan sesi wawancara dengan media.

Rupanya, ada alasan di balik itu semua. Gitaris Guns N' Roses, Richard Fortus mengungkapkan kalau hal tersebut bukan karena Axl sombong, melainkan karena hanya ada musik di dalam kepala vokalis Guns N' Roses tersebut.


"Musik adalah satu-satunya hal yang penting baginya, saya tak pernah melihat orang semusikal dengan integritas bermusik seperti Axl Rose," ujar Fortus kepada About.com baru-baru ini.


"Orang hanya bicara tentang melakukan sesuatu bukan demi uang, tapi ia benar-benar tak akan melakukan sesuatu demi uang. Dia hanya peduli soal musik. Harus tentang musik. Itulah mengapa dia tak mau diwawancara, karena itu bukan tentang musik," lanjutnya.


Guns N' Roses sedang menyiapkan diri untuk album terbaru mereka. Belum diketahui kapan akan rilis. Mereka terakhir kali merilis album pada 2008 lalu dengan Chinese Democracy. (Gul/Mer)






Resolusi 2016 Green Day, Hancurkan Punk Pop!


Liputan6.com, Los Angeles - Billie Joe Armstrong baru saja mengutarakan resolusinya di tahun 2016. Pria yang sudah mengadu nasib di dunia punk sejak 1986 itu berencana menghapus istilah punk-pop dari industri musik dunia.

"Misiku di tahun 2016? menghancurkan istilah punk-pop selama-lamanya," ungkap Billie yang langsung mendapat dukungan dari para penggemarnya.


Meski cukup agresif dalam mengusung punk, Billie memang banyak kena cap 'punk pop' dari sejumlah punggawa punk. Beberapa band senior macam Sex Pistols bahkan terang-terangan menyebut Green Day sebagai versi jelek dari punk.

"Aku tidak pernah sekalipun menjadi penggemar mereka. Aku tak dapat mengerti band itu. Rasanya seperti melihat versi kurus dan jelek dari sebuah genre yang seharusnya bisa membawa pesan yang penting. Sebagai sebuah band, mereka juga tidak begitu signifikan," ucap vokalis Sex Pistols, Johnny Rotten kepada Rolling Stone beberapa waktu lalu.


Lantas, apakah Billie Joe akan mampu menunaikan misinya di tahun depan? Yang pasti di tahun 2016 nanti, Green Day bakal meluncurkan album ke-13 yang digadang-gadang jadi karya terbaik mereka. Kita tunggu saja.




Album Baru Muse Jadi yang Paling Cepat Terjual



Liputan6.com, London Muse belum lama ini meluncurkan album terbarunya, Drones. Dengan single andalannya Dead Inside dan Mercy, Muse kembali memikat penggemar rock dunia, terutama di Inggris.

Seperti dikabarkan NME Kamis (11/6/2015), Drones adalah album yang paling cepat terjual hingga hari ini di negara asal Oasis tersebut tahun ini. Drones merupakan album kelima Muse yang menjadi juara di tangga album teratas Inggris.


Bukan tanpa alasan album baru Muse laris manis terjual. Band yang beranggotakan Matthew Bellamy, Chris Wolstenholme dan Dominic Howard ini selalu mampu mengembangkan musiknya dari waktu ke waktu sehingga tetap relevan dan menarik untuk didengarkan tanpa terlalu 'menjual diri' mengikuti tren.


Drones diklaim Matt sang vokalis, adalah album paling keren yang pernah dibuat oleh trio tersebut. Hal ini terutama karena mereka memutuskan untuk lebih kembali ke akar musik rock meeka dan meninggalkan efek digital.


Sepanjang kariernya Muse telah menjual lebih dari 15 juta kopi album di seluruh dunia. Band ini tergolong unik karena banyak yang tak bisa menjelaskan jenis musik rock apa yang mereka usung, dan tak sedikit yang menyebut genre musik mereka sebagai "space rock" alias rock luar angkasa. (Gul/fei)



10 Tahun Vakum, System of A Down akan Kembali Masuk Studio


Liputan6.com, Los Angeles Sudah 10 tahun berlalu sejak band cadas System of A Down terakhir kali menelurkan karya. Pada 2005 lalu, Serj Tankian dkk sukses mengguncang blantika musik dunia dengan lagu-lagunya macam Chop Suey dan Hypnotize. Kini, satu dekade berselang, mereka berencana kembali ke studio untuk melanjutkan sukses album terakhir mereka Mezmerize dan Hypnotize.

System of A Down telah lama hiatus. Dan selama ini banyak yang mengabarkan kalau mereka sudah tak terlalu berhasrat lagi untuk bermusik bersama. Namun kini fans dapat tersenyum gembira. Pasalnya, seperti dilansir Loudwire, Kamis (25/3/2015), band tersebut sudah mulai mengumpulkan materi untuk album baru mereka.


(Foto: Loudwire)

"Sudah ada pembicaran, kami akan melakukan tur, kembali lagi, dan melihat apa yang terjadi selanjutnya," ujar Serj Tankian, vokais band tersebut.

"Kami sudah mulai. Kami telah menulis beberapa lagu. Kami (masih) menyimpannya," tambahnya.

System of A Down telah berdiri sejak 1994 silam. Beranggotakan empat pria Amerika keturunan Armenia, Serj Tankian (vokal), Daron Malakian (vokal, gitar), Shavo Odadjian (bass), dan John Dolmayan (drum), mereka telah menjual lebih dari 40 juta copy album di seluruh dunia.





Ganti Personel, Megadeth Segera Rilis Album baru



Liputan6.com, Jakarta Megadeth akan segera meluncurkan album terbaru mereka yang berjudul Dystopia pada 22 Januari 2016 mendatang. Ini akan menjadi album studio ke-15 Megadeth.


Dikatakan salah satu pentolannya, Dave Mustaine, Megadeth berusaha menciptakan kembali warna musik trash metal yang ada pada album lama mereka Rust In Peace.

Baca juga: Album Pilihan: Rock Or Bust - AC/DC

Seperti dilansir NME, Sabtu (3/10/2015), album ini akan menjadi album pertama Megadeth bersama dua personel baru mereka, Chris Adler yang menggantikan drummer Chris Broderick dan Kiko Loureiro yang menggantikan gitaris Shawn Drover.


Megadeth juga telah memamerkan sampul album terbaru mereka lewat Facebook baru-baru ini, juga sebuah lagu baru berjudul Fatal Illusion.




Megadeth didirikan pada 1983 lalu oleh dave Mustaine dan David Ellefson, tak lama setelah Mustaine hengkang dari Metallica. Sepanjang kariernya Megadeth telah menjual lebih dari 50 juta keping album di seluruh dunia.


John 'RHCP' Frusciante Bakal Rilis Album Baru


Liputan6.com, New York Mantan gitaris Red Hot Chilli Peppers (RHCP), John Frusciante, diketahui bakal meluncurkan album baru dalam waktu dekat ini. Album yang bakal dirilis 7 April tahun ini akan lebih menawarkan aliran experimental acid house.

Pada album terbarunya, ia akan menggunakan nama panggung baru, Trickfinger, untuk album dengan nama yang sama yang dirilis di bawah label rekaman Acid Test. "Saya mulai serius mengikuti impian saya," ungkap Frusciante di laman Resident Advisor, Minggu (1/2/2015).

"Impian saya memang membuat musik elektronik lima tahun yang lalu. Sepuluh tahun sebelumnya, saya telah memainkan gitar bersama dengan berbagai macam synthesizer. Synthesizer sudah diprogramkan, sebaik yang saya bisa mainkan," tuturnya.

Meski belum resmi diluncurkan, namun Frusciante sudah memberitahu daftar lagu yang terdapat dalam album Trickfinger itu secara massal. Seperti dilansir RollingStone, ada 8 judul lagu pada album tersebut. Lagu baru di album baru itu salah satunya adalah "After Below" yang telah diunggah di soundcloud.

Sejak Frusciante mundur dari grup band cadas beraliran musik rock, RHCP, pada 2009 lalu, hingga kini ia telah bereksperimen dengan beragam aliran musik. Mulai dari Synth Pop hingga progresif rock. Pada 2014 lalu, ia juga meluncurkan album solonya yang ke-12 di bawah namanya yang berjudul Enclosure. Itu membuktikan Frusciante tetap produktif meski tanpa RHCP.(Ric/Feb)






6. Gorillaz - (Belum ada judul)


Gorillaz selama ini dikenal sebagai band virtual yang digawangi oleh Damon Albarn dan Jamie Hewlett. Namun dalam kemasannya, mereka menciptakan figur karakter virtual yang terdiri dari 2D, Russel Hobbs, Murdoc Niccals, dan Noodle sebagai anggota band.

Damon Albarn pada Oktober 2015 menyatakan bahwa ia dan Hewlett sedang mengerjakan album baru Gorillaz. Albarn mengatakan, "Saya sedang berada di hari-hari awal rekaman baru Gorillaz. Sejauh ini, semuanya benar-benar cepat, dan memiliki cukup banyak energi. Saya sudah terjebak dengan piano, tempat jauh dari Broadway, selama bertahun-tahun saat ini. Saya ingin pergi ke suatu tempat yang benar-benar kebalikan dari hal itu."

Lalu pada April 2016, Jamie Hewlett mengunggah dua videoklip di Instagram yang menunjukkan keberlanjutan mereka dalam menggarap album baru.


5. Sum 41 - (Belum ada judul)


Sum 41 telah lama menjadi idola para pecinta musik punk rock. Hal itu tak lepas dari peran Deryck Whibley selaku vokalisnya yang konsisten berada di band ini. Tahun ini, album keenam mereka akan di hadapan penggemarnya.

Sayangnya, masih belum ada informasi apapun terkait album ini. Bahkan, judul albumnya saja masih belum diketahui. Namun istimewanya, mantan gitaris Dave Baksh kembali untuk mengisi musiknya.

Menjelang akhir tahun lalu, mereka merilis cuplikan dua lagu baru di Instagram. Baru-baru ini, Whibley mempublikasikan di Facebook bahwa album baru Sum 41 akan segera dirampungkan.


4. Good Charlotte - Youth Authority


Good Charlotte, band beraliran pop punk yang kental dengan warna alternative rock kembali dengan album keenam yang tiba pada tahun ini. Joel Madden, Benji Madden, Paul Thomas, Billy Martin, dan Dean Butterworth siap memanjakan telinga para pendengar album-album awal mereka.

Single pertama, "Makeshift Love" dianggap sebagai kebangkitan kembali akar musik mereka. Lalu, single kedua yang berjudul "40 oz. Dream" menandai perayaan ulang tahun band yang ke-20.




3. Blink-182 - California


Pecinta musik pop punk dan melodic punk tentu sangat mengenal Blink-182. Di tahun ini, mereka merilis album California. Istimewanya, album ini menjadi yang pertama bagi band asal California ini memiliki vokalis baru, Matt Skiba yang resmi menggantikan posisi Tom DeLonge.

"Bored to Death" yang dijadikan sebagai tembang andalan memiliki melodi dan lirik yang mampu membuat pendengar tergugah. Namun oleh Mark Hoppus, album dengan topik universal ini dibuat untuk mewakili kemarahan remaja masa kini di kehidupan sehari-hari.

"Saya masih merasa seperti jatuh cinta dengan istri saya," kata Mark Hoppus saat berbicara soal lirik-lirik di album ini. Seorang music director di Los Angeles bernama Lisa Worden mengomentari, "Ini terdengar seperti Blink tapi ini bukan sesuatu yang pernah kita dengar sebelumnya. Bagi para penggemar band, mereka akan super senang dengan hal ini."




2. Radiohead - Moon Shaped Pool


Bagi para pecinta musik rock Inggris, nama Radiohead tentu sudah seperti sekelompok dewa. Solidnya Colin Greenwood, Jonny Greenwood, Ed O'Brien, Philip Selway, dan Thom Yorke saat menciptakan lagu, terus berkembang hingga mereka menuju ke arah art rock dan electronic.

Tahun ini, Radiohead merilis album kesembilan mereka yang memiliki judul Moon Shaped Pool. Di dalamnya terdapat dua buah lagu andalan baru, yaitu "Burn the Witch" dan "Daydreaming" yang dirasa mampu membius pendengarnya.

"Burn the Witch" menuai berbagai komentar dari para pengamat musik. Namun kebanyakan dari mereka memberikan kesan positif terhadap lagu-lagu di album ini.



1. Red Hot Chili Peppers - The Getaway


Sebagai salah satu band yang sukses di jalur musik funk dan alternative rock, Red Hot Chili Peppers tentu menjadi satu nama yang patut diperhitungkan. Setiap nada dan komposisi musik yang disuguhkan tak lepas dari betotan bass Flea yang apik serta gaya vokal Anthony Kiedis yang unik.

The Getaway bakal menjadi album ke-11 Red Hot Chili Peppers. "Dark Necessities" dipilih sebagai lagu andalan. Billboard memberikan tempat yang cukup layak bagi lagu dengan aliran musik funk rock.

Pembuatan album ini dimulai sejak tahun 2014, namun tertunda selama delapan bulan. Hal tersebut disebabkan karena Flea mengalami cedera lengan saat bermain snowboard. Anthony Kiedis dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio 2 pada 9 Mei 2016 mengatakan bahwa lirik album ini terinspirasi dari hubungan persahabatan yang berantakan seperti bom nuklir.


6 Album Band Keren yang Layak Ditunggu Sepanjang 2016


Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2016 ini, banyak karya milik band mancanegara yang patut dinantikan. Setidaknya, terdapat enam buah album yang membuat para penggemar menantikan kehadirannya di toko-toko album CD dan kaset.

Keenam band ini tergolong legendaris karena sejak mereka eksis, banyak penggemar yang memutar lagu-lagunya hampir setiap hari. Padahal, kebanyakan band ini mengusung genre rock sebagai komposisi musiknya.


Namun berkat racikan aransemen yang digarap masing-masing personel, hampir seluruh pecinta musik di dunia tak memungkiri kualitas mereka. Alhasil album mereka pun laris di pasaran internasional.


Tak sampai di situ, beberapa band juga berhasil meraih penghargaan bergengsi. Maka tak heran kalau di tahun 2016 ini para pecinta musik sangat menantikan perilisan album baru mereka.

Lantas, siapa saja band yang dimaksud? Simak daftar album milik band legendaris yang layak di nanti sepanjang tahun 2016 di halaman berikut ini.

Oke tunggu nama band-band berikut ini. 








Minggu, 22 Mei 2016

Stand Here Alone, Rela Gratiskan Album di Atas Panggung


Liputan6.com, Jakarta - Jalur musik indie selalu diwarnai berbagai keunikan. Salah satunya ditawarkan oleh grup asal Bandung, Stand Here Alone. Band ini mengaku sangat memprioritaskan kepuasan penggemar, bahkan sampai-sampai mereka rela melempar CD album perdana dari atas panggung.

Terbentuk sejak 2010, Stand Here Alone memilih jalur musik melodic punk sebagai arah utama dalam bermusik. Mereka mengaku terinspirasi dari band-band punk internasional yang tentunya sangat bervariatif.


Terdiri Mbenk (bass, vokal), Chio (drum), dan Ocan (gitar, vokal), Stand Here Alone menyuguhkan tak hanya tema-tema cinta sebagai lirik lagunya. Banyak juga yang mengutamakan lirik tentang pemberontakan, pertemanan, dan kehidupan sehari-hari.

Bicara mengenai sejarah berdirinya. Mereka mengaku sudah saling mengenal sejak masih sekolah. "Dulu kami teman nongkrong di sekolah. Begitu tahu punya minat dan visi misi yang sama, akhirnya kami sepakat bikin band melodic punk," ujar Chio saat diwawancarai Liputan6.com di SCTV Tower Senayan City, Jakarta, beberapa waktu lalu.


Mengenai nama band, Stand Here Alone ternyata memiliki filosofi tersendiri. "Nama ini punya makna berdiri sendiri. Arti kata 'sendiri' bagi kami adalah kelompok atau seseorang yang dikucilkan, diasingkan, sampai dipandang negatif oleh masyarakat luas," terang Mbenk.
Mengenai cara promosinya, Stand Here Alone memiliki cara yang sangat unik. Seperti disebutkan di awal tadi, Stand Here Alone memilih untuk melancarkan strategi menambah fans dengan cara membagi-bagikan lebih dari satu CD dari atas panggung.
"Kami pikir dengan cara seperti ini musik kami bisa didengar dan nama kami lebih dikenal, dan yang tertarik memiliki albumnya akan membelinya atau datang kepada kami," terang perwakilan manajemen Stand Here Alone.




The Offspring Kembali Usung Aliran Tradisional


Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Sebagai band punk, reputasi The Offspring memang sama sekali tidak diremehkan. Hal itu terbukti lewat ribuan fans yang masih terus mengikuti meski usianya sudah memasuki 31 tahun.

Kalau berbicara soal musik, band yang beranggotakan Dexter Holland (vokal), Noodles (gitar), Greg K (bass), dan Pete Parada (drum), tersebut juga mulai sadar tentang betapa kuatnya pengaruh lagu-lagu lama bagi para fansnya. Karena itu, di album terbaru mereka, The Offspring sepakat untuk kembali ke jalur tradisional.


Termasuk salah satunya lewat lagu Coming For You yang saat ini videoklipnya sudah berkibar di situs YouTube. "Semua orang selalu meminta kami untuk memainkan lagu-lagu lama. Karena itu, kami membuat lagu-lagu baru yang terdengar seperti koleksi lama," tegas Dexter seperti dikutip laman Loudwire, Rabu (15/4/2015).

Rencananya, begitu proses pengerjaan album rampung, The Offspring bakal kembali melakukan tur untuk memperkenalkan lagu-lagu anyar mereka. Menariknya lagi, di album kesepuluh nanti, terdapat banyak lagu keras yang mengingatkan kita akan era kejayaan Americana selaku album keenam sekaligus puncak kejayaan mereka.

Penasaran? Simak video klip mereka berikut ini:




The Offspring berdiri di pada 1984 silam lewat nama Manic Subsidal.

Hingga saat ini, band yang dikenal berkat lagu Come Out and Play tersebut sudah menelurkan sembilan album, yaitu The Offspring (1989), Ignition (1992), Smash (1994), Ixnay on the Hombre (1997), Americana (1998), Conspiracy of One (2000), Splinter (2003), Rise and Fall, Rage and Grace (2008), dan Days Go By di tahun 2012.(Feb/Ade








Motorhead


Kalau ditanya siapa band rock senior yang memiliki pengaruh besar di ranah punk, maka Motorhead sudah pasti akan jadi jawaban yang paling tepat.

Di usianya yang ke-40, band asal Inggris ini masih terus menghantam dengan karya-karya terbaru, termasuk album ke-22 mereka, Bad Magic yang baru saja dirilis pada 28 Agustus 2015 kemarin.

Sayang, meninggalnya sang vokalis Lemmy Kilmister pada 28 Desember 2015 lalu resmi mengakhiri karier band ini. Sejumlah punggawa Rock n Roll pun berduka atas hal itu. Termasuk vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong yang berencana membuat agama baru demi menghormati jejak besarnya di dunia musik.






Audioslave


2006 silam, para penggemar Audioslave dikagetkan dengan keputusan sang vokais, Chris Conell yang memutuskan hengkang setelah lima tahun bermusik bersama. Meski band ini telah memiliki basis fans yang besar, namun kepergian Chris agaknya membuat frustasi seisi band. Audioslave kemudian memilih bubar di tahun 2007 dan menyisakan tiga album terbaiknya yaitu Audioslave (2002), Out of Exile (2005), serta Revelations yang jadi karya terakhir Chris bersama band ini.


Nirvana


Sebenarnya agak rancu memasukkan Nirvana ke dalam daftar ini.

Namun, andai saja sang vokalis, Kurt Cobain masih hidup, tentu band ini tak akan bubar. Nirvana sendiri diketahui sedang menyiapkan sejumlah lagu hits ketika Kurt ditemukan tewas bunuh diri di tahun 1994.

Kalau mendengar lagu You Know You're Right yang dirilis sebagai penutup karya terbaik Nirvana, agaknya kita bisa sedikit berandai-andai dengan sejumlah gebrakan yang akan dilakukan Kurt di album terbarunya. Sayang, nasi telah menjadi bubur. Dan segala kreatvitas Kurt, akan jadi hal yang paling dirindukan oleh para  penikmat musik di dunia.

Search:http://showbiz.liputan6.com/read/2416651/6-band-ini-melempem-setelah-ditinggal-vokalisnya-bagian-3?p=4

Blink 182


Bukannya merilis album, punggawa punk asal San Diego Blink 182 justru bikin fansnya geregetan dengan menendang Tom DeLonge selaku salah satu vokalis mereka. Dituturkan sang basis sekaligus mantan sahabat dekat Tom, keputusan berat itu diambil setelah Tom menolak untuk membuat album baru.

Tercatat, sejak dirinya dikeluarkan dari band, Tom telah menelurkan cukup banyak karya yaitu sebuah novel, album dan E.P. terbaru Angels and Airwaves, serta album solo yang diberi tajuk To The Stars. Sementara Blink-182 dengan personel barunya, Matt Skiba, masih sibuk menggodok album anyar mereka.




Stone Temple Pilots


Kepergian Scott Weiland dari Stone Temple Pilots boleh dibilang adalah sebuah pukulan telak. Meskipun posisinya telah digantikan oleh vokalis Linkin Park, Chester Bennington, Band yang berdiri sejak 1989 silam itu belum juga bisa kembali ke tahta lamanya.







Drowning Pool


Kehadiran Drowning Pool di kancah musik dunia memang cukup fenomenal. Album pertama mereka yang diberi tajuk Sinner, berhasil menjadi incaran para penikmat rock garis keras dan diresmikan sebagai salah satu album rock terbaik sepanjang masa.

Sayang, di tengah kesuksesan Drowning Pool, sang vokalis Dave Williams ditemukan tewas overdosis. Band asal Texas ini kemudian memutuskan untuk jalan terus dengan vokalis baru meski tak sesukses dulu.


6 Band Ini Melempem Setelah Ditinggal Vokalisnya



Liputan6.com, Los Angeles - Posisi seorang vokalis di sebuah band memang tak bisa dipandang sebelah mata. Selain biasa dijadikan jembatan antara fans dan band, kehadiran vokalis juga secara tidak langsung akan menjadi karakter dari band itu sendiri.

Tak heran, ketika sebuah band kehilangan vokalis, tantangan untuk tetap bisa berkibar akan sangat berat. Beberapa band besar dari lima daftar di bawah ini bahkan memilih bubar ketimbang harus meneruskan karir:

Oke akan kita ulas daftar nama band selanjutnya.




BIOGRAFI BLINK182

Blink 182 terbentuk tahun 1992 di Poway, California . Blink-182 dibentuk oleh Thomas Matthew Delonge atau lebih dikenal sebagai Tom DeLonge (vokal dan gitar) dan Markus Allen Hoppus atau Mark Hoppus (vokal dan bass). Setelah itu Scott Raynor bergabung sebagai drummer. Blink 182 sebelumnya bernama Blink, tetapi setelah mendapat kabar tentang adanya grup musik beraliran pop asal Irlandia yang bernama Blink. Mereka pun mengganti nama Blink dengan menambahkan angka 182, yang diambil dari judul film Turk! 182.
Sedikit Versi Lain Tentang Blink 182
Fans bilang 182 adalah 182 kali umpetan F*** yang diucapkan Tony Montana di Scarface, tapi Mark bilang 182 cuma random number that sounds cool.


Sedikit Bercerita Tentang Thomas Mattew Delonge atau Tom Delonge

Thomas Matthew DeLonge Jr. atau sebut saja Tom DeLonge yang lahir pada 13 Desember 1975 adalah seorang musisi Amerika Serikat.Ibunya bernama Connie DeLonge.Tom mempunyai satu kakak laki-laki bernama Shon DeLonge dan satu adik perempuan bernama Kari DeLonge.Tom menikah dengan Jennifer Jenkins, dan dari pernikahannya ia memiliki seorang putri bernama Ava Delonge.


Perjalanan Karir Blink 182

Setelah dikeluarkan dari sekolahnya yang lama, Tom DeLonge pun pindah ke sekolah yang baru Rancho Bernardo High School . Perjalanannya bersama Blink 182, bermula ketika dia baru pindah ke sekolah barunya tersebut.
Disekolahnya yang baru, dia berkenalan dengan seorang gadis bernama Anne Hoppus (saudara dari Mark Hoppus yang nantinya akan mempertemukannya dengan Mark Hoppus). Setelah berteman dengan Anne Hoppus, Tom DeLonge menceritakan keinginannya untuk membuat suatu Band. Anne Hoppus yang ternyata memiliki seorang adik yang juga hobi bermain musik, akhirnya mengenalkan adiknya, Mark Hoppus dengan Tom DeLonge di tahun 1992.
Karena merasa cocok, akhirnya Tom DeLonge dan Mark Hoppus memutuskan untuk membentuk suatu Band. Di tahun yang sama, Tom DeLonge bertemu dengan Scott Raynor di suatu ajang festival band “the Rancho Bernardo High Battle of the Bands”. Dari Situlah mereka bertiga kemudian membentuk sebuah band bernama Blink.


Flyswatter (Tahun 1992-1993)

Ini merupakan demo pertama mereka, yang dirilis pada mei di tahun 1993. Lucunya album ini direkam dikamar Scott dengan menggunakan tape recorder (gaya-gaya wartawan gitu) , kontan saja kualitas suaranya kurang bagus alias ancur. Album ini hanya berisi 4 lagu dan hanya terdapat sekitar 50 copy saja yang kemudian diberikan kepada teman, pacar, kenalan, family dan keluarga tercinta.
Pada tahun yang sama, mereka kembali merekam demo . Tetapi kali ini demo tersebut dikenal dengan nama 2nd Demo (Demo Kedua). Pada demo kedua ini, terdapat beberapa lagu dari borok dan gudig yang direkam ulang, serta beberapa lagu baru.



Buddha (Tahun 1993)

Album ini dirilis dalam bentuk kaset pada tahun 1993. Album ini menghasilkan sekitar 1000 kaset yang diproduksi oleh perusahaan Filter Records. Kesuksesan band ini terangkat pas manggung bareng NOFX dan sebagian lagu-lagunya jadi lagu tema video skate, surf, dan snowboard.


Cheshire Cats (Tahun 1994)

Di awal tahun 1994, Blink 182 menandatangani kontrak dengan Cargo Records. Mereka merekam debut album penuhnya Cheshire Cat, hanya dalam waktu tiga hari. Album ini terdiri dari beberapa lagu yang sudah diperbarui dari album sebelumnya, seperti Carousel, Strings, Sometimes, dan TV.
Tidak lama setelah album ini keluar, mereka mendapat tuntutan hukum dari suatu band asal irlandia karena memiliki nama yang sama. Untuk menghindari masalah, kemudian mereka mengganti nama Blink menjadi Blink 182.



Dude Ranch (Tahun 1996-1997)

Tertarik dengan musikalitas Blink 182, perusahaan rekaman besar MCA mulai melirik Blink 182. Terbukti pada tahun 1996, Blink 182 menandatangani kontrak dengan MCA yang kemudian berubah nama menjadi Geffen Records. Setelah pindah ke Encinitas, California, mereka mulai merekam album Dude Ranch dengan diproduseri oleh Mark Trombino, yang dirilis setahun kemudian. Album ini terbilang sukses karena terjual sebanyak 4 juta copy di seluruh dunia. Didalam album ini terdapat 2 lagu hits mereka Josie serta Dammit. Single mereka Dammit berjaya di US modern rock charts.



Tur Pertama Blink 182 (Tahun 1998)

Pada tahun 1998, kung fu records dirilis ulang dengan daftar urutan trek yang berbeda. Setelah itu Blink 182 pun menggelar tur pertama mereka di Amerika Serikat.
Di pertengahan Tour US mereka, terjadi hal yang tidak mengenakan. Scott Raynor memutuskan untuk keluar dan meninggalkan band dengan alasan ingin istirahat dan melanjutkan sekolah. Ada dua teori mengenai kepergian Scott dari Blink 182 yaitu, pertama Scott mempunyai masalah dengan kebiasaan minumnya dan harus menjalani rehab atau dikeluarkan, sedangkan yang kedua karena Scott Raynor harus melanjutkan kuliahnya. Scott meniti karir dari awal berdirinya blink 182. Semenjak bergabung dengan Blink, ada 4 album yang telah dikoleksi bersama Scott as drummer (mulai 1992-1998).
Setelah Scoot keluar dari Blink 182, Mark Hoppus dan Tom DeLonge kemudian meminta bantuan Travis Barker, drummer support band The Aquabats untuk menggantikan posisi Scott selama dalam Tour US.
Karena merasa cocok dengan Travis, Tom dan Mark pun mengajak Travis untuk bergabung dengan Blink 182. Travis menyetujuinya dan ia pun meninggalkan The Aquabats dan bergabung dengan Blink 182.
Blink 182 mengambil istirahat dari jalan setelah Natal ’98, untuk mulai pra-produksi untuk Enema Of The State. Menangani tugas-tugas produksi adalah Jerry Finn, yang meliputi kredit sebelumnya Green Day dan Rancid.
Menjelang akhir 1998, mereka telah muncul sebagai salah satu yang paling populer, band pop-punk tahun – album pergi platinum di AS dan akhir tahun Billboard Airplay Monitor Report (BDS) statistik menunjukkan bahwa peningkatan “(Growing Up)” dari puncak yang diterima Dude Ranch berputar di banyak stasiun radio kunci.


Enema Of The State (Tahu 1999)

Di Tahun 1999, Blink 182 mengeluarkan Album Enema Of The State. Dari album ini keluar lagu-lagu seperti, What My Age Again, All The Small Thing dan Adam Song. Album ini terbilang sukses, karena laku terjual sebanyak 15 Juta kopi.
Album Enema Of The State menghancurkan standar yang ditetapkan oleh Dude Ranch. Penjualan seluruh dunia mencapai lebih dari tujuh juta eksemplar, belum lagi fakta bahwa CD berada di puncak tertinggi mencapai bagian atas dari Billboard’s Top 200 selama lebih dari setahun. Album tiga single, “What’s My Age Again,” “All The Small Things” dan “Adam’s Song” mendominasi MTV, alternatif, rock dan Top-40 radio.


The Enema Strike Back (Tahun 1999-2000)

Pada tahun 1999 dengan dirilisnya album ”Enema of The State”, sukses mengantarkan Blink ke puncak popularitas, banyak lagu-lagu dari album tersebut yang diputar di radio-radio dan Mtv untuk waktu yang cukup lama. Lagu-lagu seperti Adam’s Song, All The Small Things, Man Overboard dan yang lainnya rupanya benar-benar mampu dijual kepasaran dan bersaing dengan band yang se-genre semacam; NOFX, Green Day, dan The Offspring. Tapi nggak semua fans menyukai perubahan dari Blink 182 ini. Fans asli yang mengikuti mereka sejak awal, merasa kalau lagu-lagu blink di album itu sudah terlalu banyak terpengaruh oleh unsur pop dan keluar dari rock-punk.
Tur musim panas Mark, Tom & Travis Show (The Enema Strikes Back) tercatat, menjual sepertiga juta tiket. Album tersebut adalah 20 koleksi lagu tinggal versi klasik hits blink 182 yang diproduksi oleh Jerry Finn, dan juga berisi beberapa lagu yang belum pernah dirilis. Dalam rilis terbatas, Mark, Tom & Travis Show (The Enema Strikes Back) terjual lebih dari 1,5 juta kopi di seluruh dunia.
Diberitakan di Amerika secara besar-besaran, tur musim panas 2001 merupakan gambaran dan sebuah buku yang bercerita tentang hari-hari awal band, yang ditulis oleh Mark Hoppus. Buku tersebut berjudul, Tales From Beneath Your Mom, yang dijadwalkan akan memuat toko-toko buku pada pertengahan September.
Blink 182 memperluas kerajaan perdagangan, yang membentang dari kutub ke kutub, dari laut ke laut yang bersinar.Pertama kali, munculnya situs blink182.com mereka sendiri, situs untuk para penggemar dan penonton yang penasaran. Kemudian disusul Travis’s “Famous Stars and Straps” yang merupakan pengecer yang sukses dan website untuk pakaian, ikat pinggang dan aksesoris. Mark dan Tom’s “Loserkids.com” adalah situs web yang sama bersemangat untuk pakaian, sepatu roda, musik, film.
Tapi disamping kisah sukses tambahan ini, Mark, Tom dan Travis pernah kehilangan pandangan tentang apa yang paling penting bagi blink 182 dan seluruh dunia mereka legiun penggemar musik dan bercita rasa komedi di setiap kesempatan.


Take Of Your Pants And Jackets (Tahun 2001)

Kesuksesan blink semakin menanjak 2001, setelah mereka mengeluarkan Album “Take Off Your Pants And Jacket” yang diproduseri oleh Jerry Finn kepasar. Di minggu pertama keluarnya album ini, penjualannya sudah mencapai 350.000 Kopi. Album ini memiliki lagu-lagu andalan seperti The Rock Show dan Anthem Part 2.
Dengan setiap indikasi, Take Off Your Pants dan Jacket adalah mematikan menjadi hibrida evolusi untuk blink 182, seperti membolos tahun 1999’s multi-platinum Enam Negara. Akan tetapi dengan semangat punk AMK album perdana mereka Dude Ranch, ini adalah yang tersulit, catatan tercepat yang kami lakukan, dari album mendatang.“ujar Tom Delonge”
Ini jauh lebih punk rock daripada catatan sebelumnya, dan kami sangat gembira tentang hal itu.” Take Off Your Pants dan Jacket (rilis tanggal 6/12/01) berikut Enam Negara dan menghancurkan record tahun lalu album Live Mark, Tom dan Travis Show (The Enema Strikes Back).
Mereka juga muncul di sampul majalah Cosmogirl dan memenangi “Nicklelodeon Kid’s Music Awards”. Tom danTravis juga mulai serius berkecimpung di side-projectnya, Box Car Racer, band dengan aliran musik alternatif.


Side Project, Box Car Racer (Tahun 2002)

Di Tahun 2002, Tom Delonge membentuk side band project bernama Box Car Racer. Box Car Racer beranggotakan Tom Delonge (vocal, lead gitar), Travis Barker (drummer), David Kennedy (Rhythm Gitar) dan Anthony Celestino bassis dari band punk “Over My Dead Body”.
Menurutnya, Box Car Racer mempunyai jenis lagu-lagu yang tidak sama seperti blink 182. Disini Box Car Racer hanya mengeluarkan self title album. Di mana band ini hanya bertujuan untuk membantu Tom DeLonge bereksperimen dengan lagu-lagu yang berbeda dengan lagu blink 182. Di album side project ini Mark Hoppus hanya ikut serta dalam satu lagu, yaitu lagu elevator. Box Car Racer di bubarkan oleh Tom DeLonge di tahun 2003, karena ia merasa band ini sudah mencapai tujuannya.


Untitled (Tahun 2003)

Dengan bermunculanny band-band seperti simple plan, GC, New Found Glory, yang juga turut meramaikan pasar,. Blink semakin kondusif untuk meluncurkan Album Untitled pada tahun 2003. Di album ini muncul lagu-lagu paling dahsyat dari Blink seperti I Miss You, Down, Feeling This, dan Always. Mereka benar-benar nunjukin proses kedewasaan dari band ini.
Ada yang bilang, kalau Blink 182 terpengaruh dengan musikalitas dari U2 dan The Police.


Greatest Hits (Tahun 2005)

Di Tahun 2005, keharmonisan band ini mulai terganggu. Tom DeLonge menginginkan istirahat selama 6 bulan dari Tour karena ingin menemani keluarganya. Sementara Mark juga merasa terkhianati dengan sid projectnya Tom Delonge, Box Car Racer (Bukannya Travis juga ikut andil dalam Box Car Racer, Kenapa harus Tom yang menerima kekecewaan Mark). Setelah itu Blink pun bubar dengan alasan “pengen kumpul bareng keluarga”. Sebagai perpisahan, November 2005Blink mengeluarkan sebuah album Greatest Hits dengan tambahan lagu baru seperti Another Girl Another Planet dan Not Now.
Setelah album Greatest Hits, Blink 182 pun terpecah. Tom DeLonge membentuk band Angel & Airwaves (AVA) yang telah mengeluarkan debut album mereka yang berjudul “We Dont Need To Whisper” pada tanggal 23 may 2006. Kemudian disusul Album i-Empire pada November 2007.
Sementara itu, Mark Hoppus dan Travis Barker juga membuat Band Baru dengan nama +44. Mereka juga mengeluarkan debut album pertama mereka pada 14 November 2006 dengan judul album “When Your Heart Stop Beating”.


Beberapa Catatan Penting Tentang Blink 182

Blink-182 pernah memenangkan Teen Choice Award, Blockbuster Music Award, dan muncul di MTV Awards ‘00 dimana mereka tampil dengan lagunya “All The Small Things” dan memenangkan Best Group Video. Di Eropa mereka menerima MTV Europe Award untuk Best New Act.Mereka tampil di Saturday Night Live dan Tonight Show (dua kali), menjadi sountrack di American Pie dan membuka Billboard Music Award. Blink juga menghiasi sampul Rolling Stone, Alternatif Press (dua kali), Teen People, Teen dan Cosmogirl, hanya untuk beberapa nama.
Cukup aman untuk mengatakan blink 182 sekarang menjadi fenomena di seluruh dunia, dengan catatan mereka menuai platinum dan tur konser mereka berkemas mereka di seluruh Eropa, Australia, Asia, dan Amerika.
Hari-hari bersama Blink 182 tidak lebih dari apapun. Bagi Tom, Travis dan Mark adalah dalam berbagai keadaan sekarang, dalam arah yang berbeda. Tapi musik dan kesenangan Blink 182 yang kita buat, akan tetap hidup dalam jiwa kita.