Setelah di tinggal sang gitaris awal Tom
delonge, Blink-182 kembali dengan formasi barunya. Matt skiba yang meggantikan
posisi Tom saat ini, Blink-182 kembali dengan proses pembuatan album. Setelah
sempat memamerkan lima lagu dalam sebuah wawancara, baik Mark Hoppus, Travis
Barker, maupun Matt Skiba rela mengurung diri di studio guna menggodok
menggodok materi baru.
Yang menarik, bila biasanya Blink-182
memakai produser band-band legendaris, kali ini mereka menggandeng John
Fieldman yang bercondong ke arah musik muda.
Beberapa hasil
dari tangan dinginya dapat dilihat dari beberapa album yang pernah di pegangnya
milik Panic At The Disco, The Used, Sleeping With Sirens, We Are The In Crowd,
Black Veil Brides, hingga Atreyu.
Lantas, apakah
ini berarti Blink-182 akan membidik pasar anak-anak muda? Entahlah, yang pasti
ketiganya sedang bekerja keras mewujudkan rencana yang sedang tertunda selama ini.
“Menghabiskan
waktu 14 jam di studio hari ini. Akan meminum banyak kopi. Aku rasa aku takan
pernah bisa tidur lagi,” Kelakar Mark setelah menggungah foto keakraban
Blink-182 dengan sang produser.
Mengenai warna
musik Blink-182, Mark mengungkap jika komposisinya tak akan megadaptasi dari
dua album terakhirnya, Blink-182 (2003) dan Neighborhoods (2011) yang banyak terpengaruh
oleh gaya bermusik Tom Delonge. Sebagai gantinya, Blink-182 akan kembali ke era
dimana mereka masih mengusung melodi dan kord tiga jari.
www.Liputan6.com