Sabtu, 04 Juni 2016

8 Band Top Dunia dengan Personel Orang Indonesia


Lady & Bird

Personel wanita dari duo Lady & Bird, memiliki darah Indonesia dari Ibunya. Ia adalah Keren Ann yang sebelumnya dikenal sebagai penyanyi pop solo. Kiprah solo karir Keren Ann dijalaninya beriringan dengan Lady & Bird yang dibentuknya sejak 2003.

Setelah Lady & Bird terbentuk, Keren berkolaborasi dengan komposer bernama Bardi Johannsson. Duet tersebut berhasil menelurkan tiga buah album di bawah label EMI. Sebut saja Lady & Bird, Lady & Bird Live in Your Living Room, dan La Ballade of Lady & Bird.


The Temper Trap

Band bernama The Temper Trap masih menjadi perbincangan hangat ketika salah satu personelnya ternyata adalah orang Indonesia. Bahkan, personel bernama Dougy Mandagi itu mengisi posisi penting di dalam band, yaitu frontman alias vokalis.

Sebelumnya, Dougy Mandagi sering dianggap sebagai orang Filipina, Hawai, dan Mongolia. Dougy lalu menegaskan bahwa dirinya adalah orang asli Indonesia. Ia lahir dan besar di Manado hingga akhirnya pindah ke Australia. Berkat The Temper Trap, Dougy telah merilis dua buah album, Conditions dan The Temper Trap.

The Temper Trap dinobatkan sebagai band terbaik di Australia pada November 2010. Single seperti Sweet Disposition juga ditunjuk sebagai lagu paling populer di Australia. Single tersebut meraih triple platinum di negara asalnya. The Temper Trap juga sempat mengisi soundtrack film 500 Days of Summer.





8 Band Top Dunia dengan Personel Orang Indonesia


Not Called Jinx

Irzan Raditya atau yang akrab disapa Ichan bukanlah nama yang asing di komunitas musik Jakarta. Ichan sebelumnya dikenal sebagai personel band pop punk No Talent. Pada 2009, ia memutuskan untuk pindah ke Berlin, Jerman.

Setelah tiba di Jerman, Ichan kemudian bergabung dengan band pop punk asal Berlin, Not Called Jinx. Akhirnya, Ichan bisa mengikuti tur bersama band-band besar seperti All Time Low dan The Audition ketika berada di Berlin. Ichan juga telah berkontribusi untuk dua album Not Called Jinx, yaitu New Beginnings dan Phoenix Arising.

Not Called Jinx digawangi oleh Kilian Peters (vokal), Thomas Kosslick (gitar, vokal), Adrian Tschoepke (gitar, vokal), The Ace (drum), dan Irzan Raditya (bass). Sejak muncul di Berlin pada tahun 2005, Not Called Jinx telah memiliki beberapa catatan tersendiri hingga tampil di panggung-panggung besar.


The Ghost of a Thousand

Band rock The Ghost of a Thousand memiliki dua personel asli Indonesia yang bernama Jag Jago dan Memby Jago. Dua bersaudara itu telah membuktikan prestasinya di komunitas musik Inggris. Ghost of a Thousand terpilih sebagai band pencipta album terbaik keenam yang dinobatkan oleh Kerrang! Magazine.

Band tersebut sering mengikuti tur dengan berbagai grup musik besar dunia seperti Anti Flag, Alexisonfire, dan Four Year Strong. Sejak 2009, mereka dikontrak oleh perusahaan rekaman besar, Epitaph Records.

Jag Jago juga menjadi sosok produser dan music engineer yang sangat diperhitungkan di Inggris. Mereka telah menjadi bagian dari kesuksesan album-album milik band The Maccabees, Mastodon, hingga Your Demise. Meskipun sukses di Inggris, mereka kini masih memiliki perhatian penuh terhadap perkembangan musik Indonesia.








8 Band Top Dunia dengan Personel Orang Indonesia


Nama Blue Diamonds memang tak terlalu dikenal. Akan tetapi, duo rock and roll itu sukses meraup penjualan single bertajuk Ramona hingga berjumlah jutaan. Mereka dikenal hingga sampai Amerika setelah masuk chart Billboard Hot 100.

Blue Diamonds sendiri merupakan duet musisi bersaudara yang terdiri dari Ruud de Wolff dan Riem de Wolff. Mereka berdua lahir di Batavia (Jakarta) dan pindah ke Belanda pada tahun 1949. Barulan setelah itu Blue Diamonds terbentuk dengan mengusung Indorock.


High Tension

High Tension memiliki personel asal Indonesia bernama Karina Utomo. Diketahui, ia memang lahir dan tumbuh di Indonesia. Namun ketika ia beranjak dewasa, Karina dan keluarga akhirnya pindah ke Canberra.

Karina pernah membentuk band punk bernama Young & Restless bersama sang adik, Nugie Nugroho pada 2005. Band tersebut mendapat apresiasi dari pendengar di Australia setelah memenangkan festival indie. Namun pada 2009, Young & Restless dibubarkan.

Setelah band bersama adiknya bubar, Karina kemudian bergabung dengan High Tension. Karina banyak menggunakan suara vokal yang lebih brutal. Maka tidak heran ia mendapat sorotan dari pendengar musik di Australia.



8 Band Top Dunia dengan Personel Orang Indonesia


The Tielman Brothers

Kembali ke era klasik di kala The Beatles belum terlalu booming. Saat itu, muncul The Tielman Brothers yang dipelopori oleh Andy Tielman. Ia dan saudara-saudaranya merupakan keturunan Indonesia yang menjadi imigran di Belanda.

Band tersebut sangat meledak di Eropa hingga menginspirasi grup rock n roll internasional era 1960-1970-an seperti The Rolling Stones dan bahkan The Beatles. Mereka juga menginspirasi band The Bintangs yang berasal dari Belanda. Andy Tielman juga disebut sebagai godfather musik Indorock.


Van Halen

Grup Van Halen yang mencetak hits dunia seperti Jump dan Can't Stop Lovin' You, ternyata memiliki dua personel tetap keturunan Indonesia. Mereka adalah Eddie Van Halen dan kakaknya, Alex Van Halen.

Kedua personel pendiri band Van Halen itu, memiliki keturunan orang Indonesia. Ibu mereka, Eugenia, merupakan wanita Eurasia asal Rangkasbitung. Meskipun begitu, mereka semua tumbuh di Belanda dan akhirnya pindah ke Pasadena, Amerika Serikat.



8 Band Top Dunia dengan Personel Orang Indonesia


Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan band-band internasional papan atas selalu berasal dari belahan negeri Amerika dan Eropa. Ras para personel mereka pun tak cukup banyak yang mewakili darah Indonesia. Namun jika ditelusuri, ternyata ada beberapa nama yang di dalamnya berisi personel asli maupun keturunan Tanah Air.

Grup musik internasional dengan personel asal Tanah Air memang sudah ada sejak era 1950-an. Kala itu, mereka sukses menginspirasi musisi-musisi top asal Inggris seperti The Beatles dan The Rolling Stones yang akhirnya mendominasi warna musik rock and roll dunia.

Lalu seiring berjalannya waktu, musisi Indonesia mulai berasyik masyuk dengan pasar di negerinya sendiri. Alhasil beberapa nama band kurang dikenal di pasar internasional. Akan tetapi, beberapa orang keturunan Indonesia sukses menyusup sebagai personel band internasional.

Bahkan, salah satu nama band yang ada sudah cukup digandrungi oleh banyak pecinta musik di luar Indonesia. Meskipun begitu, nama mereka justru tidak terlalu bergema di Tanah Air karena pasar musik saat ini sudah berganti selera pendengarnya.


Beberapa band internasional yang berisi personel Indonesia, masih berkarya hingga hari ini. Bahkan band klasik yang sudah tak aktif lagi, sampai hari ini masih dikenang oleh para penggemarnya di Tanah Air maupun seluruh dunia.

Keturunan Indonesia yang berada di dalam band internasional perlu diketahui oleh pecinta musik Indonesia generasi masa kini. Lantas, siapa sajakah mereka? Simak selengkapnya di halaman berikut.





The Rolling Stones Rilis Album Baru Tahun Ini


Liputan6.com, London - Sukses manggung di Kuba, ada kabar baru dari The Rolling Stones. Setelah kurang lebih 11 tahun tidak menggarap album, The Rolling Stones akhirnya masuk studio lagi menggarap album baru. Kabarnya karya itu akan rilis dalam waktu dekat. Inilah album anyar sejak para rocker gaek ini merilis album 'A Bigger Bang' pada 2005 lalu.

Dilansir dari Aceshowbiz Selasa (5/4/2016), berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh The Associated Press, gitaris band, Ronnie Wood menyatakan bahwa ia dan rekan satu bandnya baru-baru ini kembali ke studio untuk melakukan rekaman.


Mereka kabarnya telah merekam lagu-lagu terbaru dan juga beberapa lagu cover dengan genre blues. "Kami merekam beberapa lagu baru," ujar Ronnie.

"Namun, kami merekam lagu dengan genre blues. Kami merekam 11 lagu blues dalam dua hari. Lagu-lagu tersebut merupakan versi baru dari Howlin' Wolf and Little Walter. Lagu itu tetap terdengar otentik," ungkap Ronnie.


Ronnie mengungkapkan soal album baru The Rolling Stones tersebut di London pada Senin, 4 April 2016 saat pembukaan 'Exhibitionism', sebuah pameran besar tentang sejarah band tersebut di Saatchi Gallery.

Personel The Rolling Stones lainnya, seperti Mick Jagger dan Keith Richards turut hadir. Namun, mereka tampak tidak ingin membocorkan rencana rahasia yang tengah dipersiapkan band legendaris tersebut. "Akan ada yang muncul. Aku tidak bisa mengatakan apa pun lagi. Mulutku terkunci," ujar Richards. (Rin)



Reaksi Tom DeLonge soal Single Baru Blink 182



Liputan6.com, Los Angeles Sejak meluncur pada 27 April 2016 lalu, single terbaru Blink 182, "Bored to Death" boleh dibilang sukses menjadi perbincangan di kalangan penggemar musik. Keraguan akan musikalitas Blink 182 tanpa kehadiran Tom DeLonge terjawab melalui chorus kuat serta komposisi musik yang mengingatkan kita perihal kejayaan Blink 182 di pertengahan tahun 2000.

Yang menarik, meski mendapat pengakuan yang cukup baik dari para kritikus musik, sejumlah fans setia Tom masih terlihat membanding-bandingkan "Bored to Death" dengan lagu terbaru Angels and Airwaves yang bertajuk "Chasing Shadows".

Tidak ingin hal itu terus diperdebatkan, Tom selaku pendiri band Angels and Airwaves pun akhirnya angkat bicara.


"Membandingkan lagu baru Blink 182 dengan Chasing Shadow adalah pekerjaan yang keliru. Kami adalah orang berbeda dengan misi yang berbeda-beda," ucap Tom melalui akun Facebook-nya, 29 April 2016.

Dalam statusnya itu, Tom juga mengungkapkan rasa herannya akan Mark Hoppus dan Travis Barker yang mengajak John Fieldman sebagai produser album ketujuh. Ia merasa jika langkah itu berisiko menghilangkan identitas Blink 182. Namun diakuinya, selama Mark dan Travis bahagia dengan hal itu, ia memilih untuk menghormati keputusan besar tersebut.

"Kurasa yang terpenting adalah kebahagiaan mereka, karena itu adalah poin dari semua ini," tegas Tom yang memutuskan hengkang dari Blink 182 pada pertengahan Januari 2015.







Senin, 23 Mei 2016

Gitaris Guns N' Roses Ungkap Alasan Axl Rose Tertutup Pada Media


Liputan6.com, Los Angeles Axl Rose sering disebut sebagai salah satu rockstar paling misterius di dunia. Ia sering enggan melakukan sesi wawancara dengan media.

Rupanya, ada alasan di balik itu semua. Gitaris Guns N' Roses, Richard Fortus mengungkapkan kalau hal tersebut bukan karena Axl sombong, melainkan karena hanya ada musik di dalam kepala vokalis Guns N' Roses tersebut.


"Musik adalah satu-satunya hal yang penting baginya, saya tak pernah melihat orang semusikal dengan integritas bermusik seperti Axl Rose," ujar Fortus kepada About.com baru-baru ini.


"Orang hanya bicara tentang melakukan sesuatu bukan demi uang, tapi ia benar-benar tak akan melakukan sesuatu demi uang. Dia hanya peduli soal musik. Harus tentang musik. Itulah mengapa dia tak mau diwawancara, karena itu bukan tentang musik," lanjutnya.


Guns N' Roses sedang menyiapkan diri untuk album terbaru mereka. Belum diketahui kapan akan rilis. Mereka terakhir kali merilis album pada 2008 lalu dengan Chinese Democracy. (Gul/Mer)






Resolusi 2016 Green Day, Hancurkan Punk Pop!


Liputan6.com, Los Angeles - Billie Joe Armstrong baru saja mengutarakan resolusinya di tahun 2016. Pria yang sudah mengadu nasib di dunia punk sejak 1986 itu berencana menghapus istilah punk-pop dari industri musik dunia.

"Misiku di tahun 2016? menghancurkan istilah punk-pop selama-lamanya," ungkap Billie yang langsung mendapat dukungan dari para penggemarnya.


Meski cukup agresif dalam mengusung punk, Billie memang banyak kena cap 'punk pop' dari sejumlah punggawa punk. Beberapa band senior macam Sex Pistols bahkan terang-terangan menyebut Green Day sebagai versi jelek dari punk.

"Aku tidak pernah sekalipun menjadi penggemar mereka. Aku tak dapat mengerti band itu. Rasanya seperti melihat versi kurus dan jelek dari sebuah genre yang seharusnya bisa membawa pesan yang penting. Sebagai sebuah band, mereka juga tidak begitu signifikan," ucap vokalis Sex Pistols, Johnny Rotten kepada Rolling Stone beberapa waktu lalu.


Lantas, apakah Billie Joe akan mampu menunaikan misinya di tahun depan? Yang pasti di tahun 2016 nanti, Green Day bakal meluncurkan album ke-13 yang digadang-gadang jadi karya terbaik mereka. Kita tunggu saja.




Album Baru Muse Jadi yang Paling Cepat Terjual



Liputan6.com, London Muse belum lama ini meluncurkan album terbarunya, Drones. Dengan single andalannya Dead Inside dan Mercy, Muse kembali memikat penggemar rock dunia, terutama di Inggris.

Seperti dikabarkan NME Kamis (11/6/2015), Drones adalah album yang paling cepat terjual hingga hari ini di negara asal Oasis tersebut tahun ini. Drones merupakan album kelima Muse yang menjadi juara di tangga album teratas Inggris.


Bukan tanpa alasan album baru Muse laris manis terjual. Band yang beranggotakan Matthew Bellamy, Chris Wolstenholme dan Dominic Howard ini selalu mampu mengembangkan musiknya dari waktu ke waktu sehingga tetap relevan dan menarik untuk didengarkan tanpa terlalu 'menjual diri' mengikuti tren.


Drones diklaim Matt sang vokalis, adalah album paling keren yang pernah dibuat oleh trio tersebut. Hal ini terutama karena mereka memutuskan untuk lebih kembali ke akar musik rock meeka dan meninggalkan efek digital.


Sepanjang kariernya Muse telah menjual lebih dari 15 juta kopi album di seluruh dunia. Band ini tergolong unik karena banyak yang tak bisa menjelaskan jenis musik rock apa yang mereka usung, dan tak sedikit yang menyebut genre musik mereka sebagai "space rock" alias rock luar angkasa. (Gul/fei)



10 Tahun Vakum, System of A Down akan Kembali Masuk Studio


Liputan6.com, Los Angeles Sudah 10 tahun berlalu sejak band cadas System of A Down terakhir kali menelurkan karya. Pada 2005 lalu, Serj Tankian dkk sukses mengguncang blantika musik dunia dengan lagu-lagunya macam Chop Suey dan Hypnotize. Kini, satu dekade berselang, mereka berencana kembali ke studio untuk melanjutkan sukses album terakhir mereka Mezmerize dan Hypnotize.

System of A Down telah lama hiatus. Dan selama ini banyak yang mengabarkan kalau mereka sudah tak terlalu berhasrat lagi untuk bermusik bersama. Namun kini fans dapat tersenyum gembira. Pasalnya, seperti dilansir Loudwire, Kamis (25/3/2015), band tersebut sudah mulai mengumpulkan materi untuk album baru mereka.


(Foto: Loudwire)

"Sudah ada pembicaran, kami akan melakukan tur, kembali lagi, dan melihat apa yang terjadi selanjutnya," ujar Serj Tankian, vokais band tersebut.

"Kami sudah mulai. Kami telah menulis beberapa lagu. Kami (masih) menyimpannya," tambahnya.

System of A Down telah berdiri sejak 1994 silam. Beranggotakan empat pria Amerika keturunan Armenia, Serj Tankian (vokal), Daron Malakian (vokal, gitar), Shavo Odadjian (bass), dan John Dolmayan (drum), mereka telah menjual lebih dari 40 juta copy album di seluruh dunia.





Ganti Personel, Megadeth Segera Rilis Album baru



Liputan6.com, Jakarta Megadeth akan segera meluncurkan album terbaru mereka yang berjudul Dystopia pada 22 Januari 2016 mendatang. Ini akan menjadi album studio ke-15 Megadeth.


Dikatakan salah satu pentolannya, Dave Mustaine, Megadeth berusaha menciptakan kembali warna musik trash metal yang ada pada album lama mereka Rust In Peace.

Baca juga: Album Pilihan: Rock Or Bust - AC/DC

Seperti dilansir NME, Sabtu (3/10/2015), album ini akan menjadi album pertama Megadeth bersama dua personel baru mereka, Chris Adler yang menggantikan drummer Chris Broderick dan Kiko Loureiro yang menggantikan gitaris Shawn Drover.


Megadeth juga telah memamerkan sampul album terbaru mereka lewat Facebook baru-baru ini, juga sebuah lagu baru berjudul Fatal Illusion.




Megadeth didirikan pada 1983 lalu oleh dave Mustaine dan David Ellefson, tak lama setelah Mustaine hengkang dari Metallica. Sepanjang kariernya Megadeth telah menjual lebih dari 50 juta keping album di seluruh dunia.


John 'RHCP' Frusciante Bakal Rilis Album Baru


Liputan6.com, New York Mantan gitaris Red Hot Chilli Peppers (RHCP), John Frusciante, diketahui bakal meluncurkan album baru dalam waktu dekat ini. Album yang bakal dirilis 7 April tahun ini akan lebih menawarkan aliran experimental acid house.

Pada album terbarunya, ia akan menggunakan nama panggung baru, Trickfinger, untuk album dengan nama yang sama yang dirilis di bawah label rekaman Acid Test. "Saya mulai serius mengikuti impian saya," ungkap Frusciante di laman Resident Advisor, Minggu (1/2/2015).

"Impian saya memang membuat musik elektronik lima tahun yang lalu. Sepuluh tahun sebelumnya, saya telah memainkan gitar bersama dengan berbagai macam synthesizer. Synthesizer sudah diprogramkan, sebaik yang saya bisa mainkan," tuturnya.

Meski belum resmi diluncurkan, namun Frusciante sudah memberitahu daftar lagu yang terdapat dalam album Trickfinger itu secara massal. Seperti dilansir RollingStone, ada 8 judul lagu pada album tersebut. Lagu baru di album baru itu salah satunya adalah "After Below" yang telah diunggah di soundcloud.

Sejak Frusciante mundur dari grup band cadas beraliran musik rock, RHCP, pada 2009 lalu, hingga kini ia telah bereksperimen dengan beragam aliran musik. Mulai dari Synth Pop hingga progresif rock. Pada 2014 lalu, ia juga meluncurkan album solonya yang ke-12 di bawah namanya yang berjudul Enclosure. Itu membuktikan Frusciante tetap produktif meski tanpa RHCP.(Ric/Feb)






6. Gorillaz - (Belum ada judul)


Gorillaz selama ini dikenal sebagai band virtual yang digawangi oleh Damon Albarn dan Jamie Hewlett. Namun dalam kemasannya, mereka menciptakan figur karakter virtual yang terdiri dari 2D, Russel Hobbs, Murdoc Niccals, dan Noodle sebagai anggota band.

Damon Albarn pada Oktober 2015 menyatakan bahwa ia dan Hewlett sedang mengerjakan album baru Gorillaz. Albarn mengatakan, "Saya sedang berada di hari-hari awal rekaman baru Gorillaz. Sejauh ini, semuanya benar-benar cepat, dan memiliki cukup banyak energi. Saya sudah terjebak dengan piano, tempat jauh dari Broadway, selama bertahun-tahun saat ini. Saya ingin pergi ke suatu tempat yang benar-benar kebalikan dari hal itu."

Lalu pada April 2016, Jamie Hewlett mengunggah dua videoklip di Instagram yang menunjukkan keberlanjutan mereka dalam menggarap album baru.


5. Sum 41 - (Belum ada judul)


Sum 41 telah lama menjadi idola para pecinta musik punk rock. Hal itu tak lepas dari peran Deryck Whibley selaku vokalisnya yang konsisten berada di band ini. Tahun ini, album keenam mereka akan di hadapan penggemarnya.

Sayangnya, masih belum ada informasi apapun terkait album ini. Bahkan, judul albumnya saja masih belum diketahui. Namun istimewanya, mantan gitaris Dave Baksh kembali untuk mengisi musiknya.

Menjelang akhir tahun lalu, mereka merilis cuplikan dua lagu baru di Instagram. Baru-baru ini, Whibley mempublikasikan di Facebook bahwa album baru Sum 41 akan segera dirampungkan.


4. Good Charlotte - Youth Authority


Good Charlotte, band beraliran pop punk yang kental dengan warna alternative rock kembali dengan album keenam yang tiba pada tahun ini. Joel Madden, Benji Madden, Paul Thomas, Billy Martin, dan Dean Butterworth siap memanjakan telinga para pendengar album-album awal mereka.

Single pertama, "Makeshift Love" dianggap sebagai kebangkitan kembali akar musik mereka. Lalu, single kedua yang berjudul "40 oz. Dream" menandai perayaan ulang tahun band yang ke-20.




3. Blink-182 - California


Pecinta musik pop punk dan melodic punk tentu sangat mengenal Blink-182. Di tahun ini, mereka merilis album California. Istimewanya, album ini menjadi yang pertama bagi band asal California ini memiliki vokalis baru, Matt Skiba yang resmi menggantikan posisi Tom DeLonge.

"Bored to Death" yang dijadikan sebagai tembang andalan memiliki melodi dan lirik yang mampu membuat pendengar tergugah. Namun oleh Mark Hoppus, album dengan topik universal ini dibuat untuk mewakili kemarahan remaja masa kini di kehidupan sehari-hari.

"Saya masih merasa seperti jatuh cinta dengan istri saya," kata Mark Hoppus saat berbicara soal lirik-lirik di album ini. Seorang music director di Los Angeles bernama Lisa Worden mengomentari, "Ini terdengar seperti Blink tapi ini bukan sesuatu yang pernah kita dengar sebelumnya. Bagi para penggemar band, mereka akan super senang dengan hal ini."




2. Radiohead - Moon Shaped Pool


Bagi para pecinta musik rock Inggris, nama Radiohead tentu sudah seperti sekelompok dewa. Solidnya Colin Greenwood, Jonny Greenwood, Ed O'Brien, Philip Selway, dan Thom Yorke saat menciptakan lagu, terus berkembang hingga mereka menuju ke arah art rock dan electronic.

Tahun ini, Radiohead merilis album kesembilan mereka yang memiliki judul Moon Shaped Pool. Di dalamnya terdapat dua buah lagu andalan baru, yaitu "Burn the Witch" dan "Daydreaming" yang dirasa mampu membius pendengarnya.

"Burn the Witch" menuai berbagai komentar dari para pengamat musik. Namun kebanyakan dari mereka memberikan kesan positif terhadap lagu-lagu di album ini.



1. Red Hot Chili Peppers - The Getaway


Sebagai salah satu band yang sukses di jalur musik funk dan alternative rock, Red Hot Chili Peppers tentu menjadi satu nama yang patut diperhitungkan. Setiap nada dan komposisi musik yang disuguhkan tak lepas dari betotan bass Flea yang apik serta gaya vokal Anthony Kiedis yang unik.

The Getaway bakal menjadi album ke-11 Red Hot Chili Peppers. "Dark Necessities" dipilih sebagai lagu andalan. Billboard memberikan tempat yang cukup layak bagi lagu dengan aliran musik funk rock.

Pembuatan album ini dimulai sejak tahun 2014, namun tertunda selama delapan bulan. Hal tersebut disebabkan karena Flea mengalami cedera lengan saat bermain snowboard. Anthony Kiedis dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio 2 pada 9 Mei 2016 mengatakan bahwa lirik album ini terinspirasi dari hubungan persahabatan yang berantakan seperti bom nuklir.


6 Album Band Keren yang Layak Ditunggu Sepanjang 2016


Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2016 ini, banyak karya milik band mancanegara yang patut dinantikan. Setidaknya, terdapat enam buah album yang membuat para penggemar menantikan kehadirannya di toko-toko album CD dan kaset.

Keenam band ini tergolong legendaris karena sejak mereka eksis, banyak penggemar yang memutar lagu-lagunya hampir setiap hari. Padahal, kebanyakan band ini mengusung genre rock sebagai komposisi musiknya.


Namun berkat racikan aransemen yang digarap masing-masing personel, hampir seluruh pecinta musik di dunia tak memungkiri kualitas mereka. Alhasil album mereka pun laris di pasaran internasional.


Tak sampai di situ, beberapa band juga berhasil meraih penghargaan bergengsi. Maka tak heran kalau di tahun 2016 ini para pecinta musik sangat menantikan perilisan album baru mereka.

Lantas, siapa saja band yang dimaksud? Simak daftar album milik band legendaris yang layak di nanti sepanjang tahun 2016 di halaman berikut ini.

Oke tunggu nama band-band berikut ini. 








Minggu, 22 Mei 2016

Stand Here Alone, Rela Gratiskan Album di Atas Panggung


Liputan6.com, Jakarta - Jalur musik indie selalu diwarnai berbagai keunikan. Salah satunya ditawarkan oleh grup asal Bandung, Stand Here Alone. Band ini mengaku sangat memprioritaskan kepuasan penggemar, bahkan sampai-sampai mereka rela melempar CD album perdana dari atas panggung.

Terbentuk sejak 2010, Stand Here Alone memilih jalur musik melodic punk sebagai arah utama dalam bermusik. Mereka mengaku terinspirasi dari band-band punk internasional yang tentunya sangat bervariatif.


Terdiri Mbenk (bass, vokal), Chio (drum), dan Ocan (gitar, vokal), Stand Here Alone menyuguhkan tak hanya tema-tema cinta sebagai lirik lagunya. Banyak juga yang mengutamakan lirik tentang pemberontakan, pertemanan, dan kehidupan sehari-hari.

Bicara mengenai sejarah berdirinya. Mereka mengaku sudah saling mengenal sejak masih sekolah. "Dulu kami teman nongkrong di sekolah. Begitu tahu punya minat dan visi misi yang sama, akhirnya kami sepakat bikin band melodic punk," ujar Chio saat diwawancarai Liputan6.com di SCTV Tower Senayan City, Jakarta, beberapa waktu lalu.


Mengenai nama band, Stand Here Alone ternyata memiliki filosofi tersendiri. "Nama ini punya makna berdiri sendiri. Arti kata 'sendiri' bagi kami adalah kelompok atau seseorang yang dikucilkan, diasingkan, sampai dipandang negatif oleh masyarakat luas," terang Mbenk.
Mengenai cara promosinya, Stand Here Alone memiliki cara yang sangat unik. Seperti disebutkan di awal tadi, Stand Here Alone memilih untuk melancarkan strategi menambah fans dengan cara membagi-bagikan lebih dari satu CD dari atas panggung.
"Kami pikir dengan cara seperti ini musik kami bisa didengar dan nama kami lebih dikenal, dan yang tertarik memiliki albumnya akan membelinya atau datang kepada kami," terang perwakilan manajemen Stand Here Alone.




The Offspring Kembali Usung Aliran Tradisional


Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Sebagai band punk, reputasi The Offspring memang sama sekali tidak diremehkan. Hal itu terbukti lewat ribuan fans yang masih terus mengikuti meski usianya sudah memasuki 31 tahun.

Kalau berbicara soal musik, band yang beranggotakan Dexter Holland (vokal), Noodles (gitar), Greg K (bass), dan Pete Parada (drum), tersebut juga mulai sadar tentang betapa kuatnya pengaruh lagu-lagu lama bagi para fansnya. Karena itu, di album terbaru mereka, The Offspring sepakat untuk kembali ke jalur tradisional.


Termasuk salah satunya lewat lagu Coming For You yang saat ini videoklipnya sudah berkibar di situs YouTube. "Semua orang selalu meminta kami untuk memainkan lagu-lagu lama. Karena itu, kami membuat lagu-lagu baru yang terdengar seperti koleksi lama," tegas Dexter seperti dikutip laman Loudwire, Rabu (15/4/2015).

Rencananya, begitu proses pengerjaan album rampung, The Offspring bakal kembali melakukan tur untuk memperkenalkan lagu-lagu anyar mereka. Menariknya lagi, di album kesepuluh nanti, terdapat banyak lagu keras yang mengingatkan kita akan era kejayaan Americana selaku album keenam sekaligus puncak kejayaan mereka.

Penasaran? Simak video klip mereka berikut ini:




The Offspring berdiri di pada 1984 silam lewat nama Manic Subsidal.

Hingga saat ini, band yang dikenal berkat lagu Come Out and Play tersebut sudah menelurkan sembilan album, yaitu The Offspring (1989), Ignition (1992), Smash (1994), Ixnay on the Hombre (1997), Americana (1998), Conspiracy of One (2000), Splinter (2003), Rise and Fall, Rage and Grace (2008), dan Days Go By di tahun 2012.(Feb/Ade








Motorhead


Kalau ditanya siapa band rock senior yang memiliki pengaruh besar di ranah punk, maka Motorhead sudah pasti akan jadi jawaban yang paling tepat.

Di usianya yang ke-40, band asal Inggris ini masih terus menghantam dengan karya-karya terbaru, termasuk album ke-22 mereka, Bad Magic yang baru saja dirilis pada 28 Agustus 2015 kemarin.

Sayang, meninggalnya sang vokalis Lemmy Kilmister pada 28 Desember 2015 lalu resmi mengakhiri karier band ini. Sejumlah punggawa Rock n Roll pun berduka atas hal itu. Termasuk vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong yang berencana membuat agama baru demi menghormati jejak besarnya di dunia musik.






Audioslave


2006 silam, para penggemar Audioslave dikagetkan dengan keputusan sang vokais, Chris Conell yang memutuskan hengkang setelah lima tahun bermusik bersama. Meski band ini telah memiliki basis fans yang besar, namun kepergian Chris agaknya membuat frustasi seisi band. Audioslave kemudian memilih bubar di tahun 2007 dan menyisakan tiga album terbaiknya yaitu Audioslave (2002), Out of Exile (2005), serta Revelations yang jadi karya terakhir Chris bersama band ini.


Nirvana


Sebenarnya agak rancu memasukkan Nirvana ke dalam daftar ini.

Namun, andai saja sang vokalis, Kurt Cobain masih hidup, tentu band ini tak akan bubar. Nirvana sendiri diketahui sedang menyiapkan sejumlah lagu hits ketika Kurt ditemukan tewas bunuh diri di tahun 1994.

Kalau mendengar lagu You Know You're Right yang dirilis sebagai penutup karya terbaik Nirvana, agaknya kita bisa sedikit berandai-andai dengan sejumlah gebrakan yang akan dilakukan Kurt di album terbarunya. Sayang, nasi telah menjadi bubur. Dan segala kreatvitas Kurt, akan jadi hal yang paling dirindukan oleh para  penikmat musik di dunia.

Search:http://showbiz.liputan6.com/read/2416651/6-band-ini-melempem-setelah-ditinggal-vokalisnya-bagian-3?p=4